Adalah kisah di mana dewa Brahma tengah menikmati alam semesta seorang diri, menikmati elok ciptaan-Nya. Di suatu ngarai yang sangat indah, pada salah satu cekungan yang sangat indah dan tenang, dewa Brahma melihat telur-telur burung Garuda yang berkilau layaknya emas. Tidak dilihatnya sang induk, yang tentulah burung Garuda utama yang menelurkan telur emas. Dewa Brahma kemudian duduk di sebelah telur-telur tersebut. Selang beberapa saat dewa Brahma menembang, yang kemudian tembangnya menjadi favorit para Kinara dan Kinari di Surga.
Lama dewa Brahma hanyut dalam suasana yang gembira, sungguh disadari bahwa para penghuni ngarai telah hadir dan seolah mereka terpanggil. Dewa Brahma dengan waktunya yang tak terbayangkan telah menghibur seisi semesta dengan tembangnya. Empat puluh Sembilan hari waktunya manusia lamanya dewa Brahma menembang, menganugerahkan madu Surgawi kepada seluruh isi alam semesta.
Kemudian telur-telur di sampingnya bergetar lembut dan cangkangnya retak. Tak lama kemudian lahirlah gajah-gajah dari telur-telur burung Garuda tersebut. Ada Sembilan gajah putih betina dan ada delapan gajah putih betina. Gajah-gajah tersebut memiliki 3 kepala, 4 gading dan 7 belalai. Tubuhnya bersisik seperti ikan dan memiliki insang layaknya makhluk laut. Tetapi Ia juga memiliki sayap untuk terbang.
Satu dari gajah jantan tersebut sungguhlah elok dan perkasa, dewa Brahma memberinya nama Gajah Airavata. Suatu masa di depannya gajah Airavata memiliki kemampuan menghisap bumi lalu menyemprotkannya kembali. Menghisap air dan menyemprotkannya ke bumi sebagai berkah kepada manusia dalam bentuk hujan. Juga mampu mengelilingi bumi dalam sekejap mata. Sebagai pelindung makhluk lemah yang memerlukan pertolongan dan menciptakan kemuliaan.
Kemudian hadirlah dewa Langit atau dewa Indra kepada dewa Brahma, memohon agar gajah Airavata bisa menjadi wahana untuk-Nya. Maka sejak saat itu dewa Indra memiliki gajah Airavata sebagai wahana dan juga untuk menolong umat manusia. Airavata juga menjadi pemimpin dan menjadi nenek moyangnya para gajah di bumi.
Gajah adalah sebagai pelindung dan mempunyai sifat binatang kayangan: Sifat pemimpin, pelindung dan ramah tapi berbahaya. Simbol gajah adalah simbol kesetiaan dalam kehidupan baik dalam hubungan keluarga, bisnis, organisasi, negara. Di dalam dunia spiritual gajah adalah simbol spiritual yang tinggi dalam bentuk keberanian, kekokohan mental, kemuliaan dan keagungan.
Dalam Feng shui dan Vastusastra, simbol gajah diilustrasikan dengan belalai menghadap ke atas dan membawa Ru Yi. Dalam mitologi, di mana ada Gajah, Ruyi dan Bunga Teratai maka di sanalah munculnya dewi Lakshmi yang adalah dewi Kekayaan dengan berbagai sebutannya. Dalam feng shui adalah dewi Tara, adalah dewi yang membawa kemakmuran kepada umat manusia.
Dalam legenda, Gusti Kanjeng Ratu Roro Kidul selain kuda juga memiliki wahana ini dan diberi nama Gajah Mina. Kemudian kita di Bali juga mengenalnya sebagai Ulam Agung.
Cek toko online kami www.wariga.com
Atau kunjungi Galeri kbcbali.com yang menyediakan berbagai simbol Feng Shui, Spiritual dan berbagai perhiasan.