Kali ini adalah salah satu kisah dalam Purana Rudra yang menceritakan bagian menarik dari Ilmu Rezeki dan Materi.
Alkisah Raja Vasuman, Raja Negeri Videhas di kudeta. Setelah kehilangan kerajaannya Ia melarikan diri ke hutan, dan beristirahat di suatu pondok seorang petapa yaitu Resi Pulastya yang terkenal dengan pemikiran-pemikirannya. Saling berceritalah mereka berdua, dan sebenarnya Resi Pulastya telah tahu asal-usul sang raja. Setelah berbagai wejangan, sang Resi memberi petunjuk: “Datanglah ke Kuil Tiruvidaimarudur, di sana ada pohon Bilva/ Bilwa/ pohon Majapahit. Kelilingi pohon Bilwa sampai permohonanmu terkabul. Bahkan baik dilakukan di saat-saat penuh kejayaan agar kejayaan langgeng”.
Akhirnya Raja Vasuman menuruti petunjuk sang Resi, dan akhirnya raja mendapatkan kembali kerajaannya. Dan dengan pedoman mitologi ini, orang-orang berjalan mengelilingi pohon Bilwa sebelum memulai suatu pekerjaan, agar mencapai sukses.
Kisah Pohon Bilwa dan Dewa Kuwera
Jauh sebelum kisah di atas, adalah Raja yang bernanama Wisrawa memiliki dua istri. Dari istri pertama lahir Kuvera/ Kubera/ Kuwera. Dari istri kedua yang seorang Asura lahir Rahwana, Kumbakarna dan Vibhishana. Karena Kuwera adalah anak sulung, di kemudian hari mewarisi kerajaan. Rahwana tidak puas dengan keputusan itu, kemudian Rahwana merebut kerajaan dari tangan Kuwera.
Kemudian Kuwera pergi menemui kakeknya Resi Pulastya yang berpengetahuan luas. Kakeknya menjelaskan semua kebendaan yang dimiliki adalah anugerah, bisa raib dalam sekejap serta jangan bersedih karena itu, ikhlas dalam menerima keadaan, puja dan memohonlah kembali kepada Dewi Sri Maha Lakshmi yang maha pengasih. Maka kekayaan bisa kembali dengan cara-cara yang manusia tidak ketahui.
Kuwera menuruti nasihat sang kakek dan beberapa musim telah berlalu. Hujan badai tidak dihiraukannya, Ia tetap melakukan agnihotra memuja sang Rudra. Setelah usai puja Ia mengelilingi pohon Bilwa, mengagungkan nama Dewi Maha Lakshmi. Ia berkeliling dengan kelipatan 101x searah jarum jam, atau 1.010x pada waktu sandyakala. Kuwera akhirnya menembus tapa yoga samadi Dewi Lakshmi dan Dewa Wisnu. Kemudian hadirlah Dewi Lakhsmi dan Dewa Wisnu di hadapannya. Dewi Lakhsmi kemudian mengabulkan permohonan Kuwera dengan menganugerahkan Kantong Kekayaan. Tak hanya itu, Kuwera bahkan diangkat menjadi Dewa yang menguasai harta benda atau kekayaan dunia.
Di lain waktu dan di lain masa dalam Purana Rudra diceritakan Dewi Lakshmi turun ke Bumi dalam wujud seekor sapi, dan dari kotorannya tumbuh sebatang pohon. Pohon tersebut kemudian menjadi kesayangan dewa Siwa dan diberi nama Siwa Druma, yang kemudian dalam Purana disebut pula sebagai pohon Bilva/ Wilwa (Majapahit) dan di Bali adalah pohon Bila.
Kemudian dari purana tersebut dikatakan dengan mempersembahkan tiga daun pohon Bilwa kepada wujud dewa Siwa (Lingga) maka reaksi dosa manusia mendapat pengampunan. Tetapi dewi Lakshmi tidak suka daun pohon Bilwa dipetik-petik oleh manusia untuk dipersembahkan ke dewa Siwa. Selanjutnya Dewi Lakshmi mengeluarkan kutukan, siapapun yang memetik daun Bilwa untuk dipersembahkan hidupnya menjadi miskin selamanya. Dewa Wisnu tidak berkenan dengan kutukan itu lalu menghukum dewi Lakshmi agar menempati pohon Bilwa sebagai rumah. Sejak saat itu daun pohon Bilwa tidak dipetik untuk persembahan tetapi dikelilingi sambil memohonkan keinginan. Hanya para Brahmana yang berani memetik untuk persembahan karena para Brahmana sudah tidak lagi memikirkan harta dunia.
Selanjutnya Dewi Lakshmi dilukiskan dalam Bhuvaneshvari Tantra, memegang satu buah Bilwa di tangan kirinya, suatu kesan yang menandakan bahwa Dewi Lakshmi sebagai pemberi anugerah dari perbuatan baik manusia.
Cek toko online kami www.wariga.com
Atau kunjungi Galeri kbcbali.com yang menyediakan berbagai simbol Feng Shui, Spiritual dan berbagai perhiasan.